Tiga Macam Sistem Ekonomi

Apa Itu Sistem Ekonomi?

Sistem ekonomi merupakan cara yang dipakai oleh sebuah masyarakat yang terorganisir dalam menentukan barang apa yang akan diproduksi, bagaimana teknik produksinya dan bagaimana pendistribusian barang atau jasa, dalam hal ini adalah negara. Sehingga jika mengacu kepada kepemilikan atau pengatur sumber daya, maka sistem ekonomi secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu sistem ekonomi kapitalis yang dimana urusan ekonomi diserahkan kepada masyarakat, sistem ekonomi sosialis yang urusan ekonomi diatur oleh pemerintah dan yang terakhir sistem ekonomi campuran yang memberikan urusan ekonomi pada masyarakat namun tetap dengan pengawasan atau intervensi pemerintah.

Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang di mana modal ekonomi berupa perusahaan, peralatan dan struktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa tidak dimiliki oleh negara, tidak juga oleh individu, namun masyarakatlah yang memiliki perusahaan dengan ambil bagian berupa saham, atau dengan meminjamkan uang ke perusahaan dan memperoleh obligasi sebagai gantinya. Sistem ini mengandalkan mekanisme pasar dan pemerintah dianjurkan untuk tidak melakukan intervensi dalam perekonomian. Tiga nilai yang dipegang oleh penganut Kapitalisme, yaitu individualisme, materialisme dan kebebasan politik.

Kekurangan Sistem Kapitalis

Kapitalisme seringkali memiliki kecenderungan terhadap monopoly yaitu satu perusahaan mengambil kendali eksklusif dari suatu bidang bisnis sehingga persaingan pasar menjadi tidak sehat, kedua oligopoly yaitu sekelompok perusahaan berbagi suatu monopoly yang efektif sehingga bisa mengendalikan pasar dan mengendalikan harga sehingga terjadi kesenjangan dalam distribusi karena perusahaan kecil akan diambil alih oleh perusahaan besar pengendali pasar, ketiga oligarki yaitu ekonomi dijalankan oleh sekelompok kecil orang yang berkuasa hal ini melahirkan eksploitasi sumber daya alam demi keuntungan para penguasa. Hal ini berlawanan dengan persaingan sempurna, di mana pembeli selalu memiliki banyak produk alternatif untuk dibeli dan perusahaan harus bersaing memperebutkan pelanggan.

Sistem Ekonomi Sosialis

Dalam sistem ekonomi sosialis, properti dan alat produksi berupa pabrik, peralatan, bahan baku, dan sebagainya akan dimiliki bukan oleh individu atau perusahaan, tetapi oleh semua orang. Pada awalnya negara akan memiliki dan mengendalikan semua perusahaan dan institusi, menjalankannya dari atas ke bawah dan memastikan perusahaan tidak menindas para pekerja. Namun pada akhirnya, negara akan menyingkir dan membiarkan ekonomi dijalankan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Hal tersebut, menggambarkan tahap akhir dari masyarakat, ketika hambatan kelas yang telah membagi bagi bangsa ke dalam kelas kelas selama ribuan tahun akan terkikis dan mencair.

Sistem Campuran

Pada praktiknya, apa yang kita sebut sebagai ekonomi kapitalis maupun sosialis lebih baik digambarkan sebagai ekonomi campuran yang memadukan pasar bebas dengan intervensi pemerintah. Ekonomi yang bebas (laissez faire) tidak pernah ada, bahkan negara yang menganut ekonomi terpusat sekarang sudah mulai menerapkan sistem ekonomi terbuka dan terdesentralisasi. Pada sistem ekonomi campuran, pemerintah maupun masyarakat memiliki peran dalam sektor perekonomian. Masyarakat memiliki kebebasan dalam sektor ekonomi, namun pemerintah juga memiliki kendali dalam sektor perekonomian. Ini bertujuan untuk mencegah adanya penguasaan penuh oleh segelintir masyarakat.

Tokoh Penting

Sistem ekonomi Kapitalis dilandasi oleh pemikiran ekonomi Adam Smith (1723-1790) yang mengedepankan kebebasan maksimum para pelaku ekonomi mikro dengan sedikit sekali memberikan ruang intervensi pemerintahan. Sementara itu, sistem ekonomi sosialis-komunis dilandasi oleh pemikiran Karl Marx (1818-1883) yang mendukung dan menganjurkan perencanaan ekonomi terpusat, baik di tingkat ekonomi mikro maupun makro. Sedangkan, sistem ekonomi campuran dilandasi oleh pemikiran John Keynes (1883-1946) yang mendukung kebebasan individual namun lebih mendukung intervensi makroekonomi oleh negara dan nasionalisasi investasi sekaligus sebagai gerbang menuju fase ekonomi modern. 

_______

Author: Musleh

Berbagi :