Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Daya Saing Pariwisata

 


Pengertian Singkat Daya Saing

Daya saing diartikan sebagai suatu konsep/cara untuk meraih keunggulan, menciptakan, dan meningkatkan nilai produksi suatu barang dan jasa yang kemudian dapat di distribusikan di dalam pasar. Perbedaan kualitas daya saing suatu produk tidak dilihat semata-mata melalui tinggi-rendahnya persaingan harga (price) suatu produk dan jasa. Melainkan yang menjadi bukti kualitas kuat-lemahnya daya saing suatu produk barang dan jasa itu dibuktikan dari besar-kecilnya pangsa pasar produk dan jasa yang dikonsumsi oleh pasar nasional atau bahkan internasional.

Daya Saing Menurut Perspektif Ekonomi

Jika ditinjau menggunakan perspektif ekonomi, penjelasan mengenai daya saing itu dapat dikaji melalui dua kategori utama; kategori pertama yang kerap kali disinggung oleh beberapa literatur adalah keunggulan komparatif (comparative advantage), yang memposisikan harga sebagai indikator utama daya saing pasar dalam kancah global. Harga murah diyakini menjadi faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk barang dan jasa, begitu pun dalam industri pariwisata harga terkadang menjadi pengaruh penting terhadap wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu destinasi wisata.

Kategori kedua, adalah keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang melihat daya saing sebagai sebuah konsep yang bersifat multidimensional mencakup antara lain, faktor teknologi, modal, mutu sumber daya manusia, manajemen organisasi, kebijakan pemerintah, dsb. Dengan demikian daya saing kompetitif ini berbeda dengan kategori pertama yang menempatkan harga sebagai nilai jual utama produk barang dan jasa, kategori kedua ini lebih memprioritaskan kualitas produk dan jasa sebagai karakteristik utama dalam persoalan daya saing.

Pengertian Daya Saing Pariwisata

Penjelasan mengenai daya saing yang telah di jelaskan sebelumnya, dapat juga digunakan untuk menjelaskan mengenai konteks kepariwisataan seperti perbedaan, harga dan mutu produk wisata antara destinasi wisata satu dan yang lainnya, sehingga ini menjadi potret esensial tentang daya saing dalam industri pariwisata.

Maka dari itu dapat dikatakan bahwa daya saing pariwisata suatu negara/daerah adalah tingkat kamampuan negara/daerah tersebut untuk dapat memproduksi, mempromosikan, dan mendistribusikan produk dan jasa pariwisata secara lebih unggul, baik dibandingkan dari segi kualitas harga yang terjangkau dan kualitas mutu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas yang lebih baik daripada negara/daerah lain, sehingga diharapkan mampu menghadirkan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar secara berkelanjutan.

Parameter Daya Saing Pariwisata

Dengan menggunakan data dari WTTC (World Travel and Tourism Council) dan lembaga internasional terkait lainnya, yang mencoba menganalisis terhadap daya saing pariwisata dari 200 negara menggunakan delapan paramater. Kedelapan parameter tersebut antara lain harga, keterbukaan, infrastruktur, lingkungan, teknologi, sumber daya manusia, human tourism, dan pembangunan sosial.

Pertama harga, harga menjadi suatu parameter yang elementer. Alasannya cukup jelas, tawaran harga murah sangat mudah dijangkau oleh sebagian besar segmen pasar wisatawan. Komponen harga ini meliputi, penyewaan akomodasi (hotel, motel, home stay, dll), transportasi, dan biaya kegiatan lainnya. 

Kedua keterbukaan (openess), suatu negara dapat dikatakan memiliki daya saing jika memiliki akses kemudahan terhadap negara diseluruh belahan dunia, dalam artian menerima kerja sama perdagangan dan transaksi internasional. Kemudian kaitannya dalam persoalan pariwisata, seperti menyediakan dan menerima visa kunjungan singkat, dan tidak dipersulit lagi dengan persoalan administratif yang rumit.

Ketiga infrastruktur, persoalan infrastruktur ini berkenaan dengan kemudahan akses jalan ke tempat-tempat fasilitas publik, destinasi pariwisata, transportasi, fasilitas sanitasi dan hygiene

Keempat lingkungan, jika dibandingkan dengan industri lain pariwisata bisa dikategorikan sebagai industri yang paling sedikit memberi dampak negatif terhadap lingkungan (green industry). Pariwisata juga kemudian dapat dijadikan sebagai alat untuk konservasi alam, melalui produk-produk destinasi wisata berbasis alam dan lingkungan.

Kelima teknologi, ketersediaan serta kemudahan penggunaan telekomunikasi, internet, dan telpon seluler. Memudahkan dalam proses aktivitas pariwisata di setiap destinasi. 

Keenam sumber daya manusia, menjadi hal yang tak kalah penting dalam melihat daya saing pariwisata, untuk mengukur indeks kualitas sumber daya manusia dapat menggunakan indikator seperti, angka buta huruf, pendidikan, pengangguran, pelatihan, keterampilan, dan gender.

Ketujuh human tourism, merupakan indikator yang melihat dari seberapa banyak masyarakat yang ikut terlibat dalam industri pariwisata dan seberapa besar kontribusi pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat di setiap destinasi tujuan wisata. 

Kedelapan pembangunan sosial, sedikit berbeda dengan indeks human tourism, indeks pembangunan sosial mengacu pada indeks pembangunan manusia seperti, tingkat kriminalitas, kemiskinan, dan kesehatan. Karena beberapa hal ini berpengaruh langsung terhadap kenyamanan wisatawan dan citra baik destinasi tujuan wisata.

_______
Author: Patriot

Posting Komentar untuk "Konsep Daya Saing Pariwisata"