Pemikiran Ekonomi Zaman Klasik
Masa Pencerahan Abad Ke-18
Berbeda dengan masa Rennaisans pada abad ke-13 yang bermakna terlahir kembali, Masa Pencerahan atau Aufklarung terjadi pada abad ke-18 di mana kehidupan masyarakat, terutama di Eropa, mengalami peningkatan secara pesat di segala aspek. Perubahan yang paling signifikan pada masa ini ialah perubahan pola berfikir yang sebelumnya menggunakan metode logis-deduktif menjadi penalaran induktif dengan mengamati alam secara objektif. Selain itu pada masa ini juga masyarakat mulai fokus terhadap perbaikan kualitas sosial dan ekonomi. Dampak dari masa pencerahan ialah berkembangnya paham individualisme, sekulerisme dan humanisme. Gereja tidak lagi mendominasi kekuasaan seperti pada Abad Pertengahan, berkembangnya ilmu filsafat dan melahirkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang ekonomi, masa pencerahan ini melahirkan para tokoh yang menjadi penggagas ekonomi klasik, mulai dari Adam Smith, Robert Thomas Malthus, David Ricardo, Jean-Baptiste Say dan John Stuart Mill. Pemikiran ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga yang fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang.
Adam Smith (1723-1790 M)
Salah satu hal yang paling mengagumkan dari seorang Adam Smith ialah melalui karyanya ia menawarkan sistem ekonomi untuk menciptakan kemakmuran universal yang dinamakan sistem kebebasan alamiah sekaligus menjadi deklarasi terhadap kebebasan politik dan kebebasan berusaha bagi semua orang. Dua kebebasan inilah yang pada perkembangannya banyak memicu revolusi pemikiran sampai memicu revolusi industri. The Wealth of Nations hadir menawarkan jawaban dari pertanyaan apa kunci utama untuk mencapai kemakmuran bangsa-bangsa. Teori Adam Smith dibangun atas dua pilar utama yaitu Struktur Filsafat Ekonomi yang mencakup konsep self-interest dan invisible hand yang menjelaskan usaha pemenuhan kepentingan individu bisa menguntungkan masyarakat secara keseluruhan apabila diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan. Pilar yang kedua yaitu Jalan Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang mencakup konsep spesialisasi kerja dan peranan formasi kapital atau modal yang menjadi cikal bakal revolusi industri sekaligus menjadi dasar sistem ekonomi kapitalisme.
Thomas Robert Malthus (1766-1834 M)
Malthus merupakan salah satu tokoh abad pencerahan yang bernuansa muram, terlihat jelas melalui karyanya Essay on Principle of Population, ia memberikan sebuah gambaran bahwa populasi meningkat dengan percepatan geometris yakni terus berganda setiap waktu namun sumber daya yang ada khususnya pangan hanya meningkat dengan percepatan aritmatis yakni pertambahan. Malthus meyakini sumber daya alam tidak bisa mengimbangi kebutuhan populasi yang meningkat secara pesat. Keterkaitan dan segala permasalahan antara peningkatan populasi dengan peningkatan sumber daya pangan dikenal dengan istilah Jebakan Malthus, karena merupakan sanggahan dari karya-karya tokoh sebelumnya yang menyatakan bahwa perkembangan intelektual manusia di berbagai bidang akan selalu menjadikan kehidupan menjadi lebih baik. Walau terkesan pesimis, pemikiran Malthus ini menjadi rujukan dan cikal bakal teori kependudukan modern, bahkan Malthus diyakini merupakan salah satu tokoh yang mengilhami lahirnya teori Darwin.
David Ricardo (1772-1823 M)
Jika dalam aliran Merkantilis memaksimalkan ekspor dan mengurangi impor, David Ricardo hadir dengan memberikan teori yang lebih maju terkait perdagangan yaitu teori Keunggulan Komparatif. Dalam karyanya The Principles of Political Economy and Taxation ia menganjurkan agar setiap negara mempunyai spesialisasi dalam memproduksi barang atau jasa yang memang mereka unggul di sana, karena dengan demikian setiap negara akan bisa menghasilkan produk terbaik mereka dengan biaya minimum, selebihnya untuk produk yang sulit diproduksi di dalam negeri bisa diimpor dari negara lain dengan harga lebih murah. Ricardo pada dasarnya ingin memperkenalkan pemikiran spesialisasi industri ekstrim oleh suatu negara dan pendayagunaan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing. Teori inilah yang menjadi cikal bakal teori perdagangan bebas. Pemikiran terkenal Ricardo lainnya adalah kritiknya terhadap proteksionisme dalam sektor pertanian, pemikiran mengenai perdagangan bebas membuatnya menjadi salah satu pemikir ekonomi yang berperan besar dalam mengembangkan teori sewa, upah dan keuntungan.
Jean Baptiste Say (1767-1832 M)
Sebagai tokoh pemikir ekonomi yang berlatar belakang pengusaha, Say merupakan salah satu tokoh yang mendukung kebangkitan kewirausahaan bahkan Say merupakan tokoh yang mencetuskan kata entrepreneurship, ia menganjurkan peningkatan produksi tanpa harus merisaukan kelebihan produksi karena nantinya akan diselesaikan oleh mekanisme pasar. Teori ekonomi yang dibangun oleh Say berdasar dari asumsi bahwa keinginan terhadap barang tidak terbatas dan penawaran akan menciptakan permintannya sendiri. Say menjelaskan bahwa kegiatan perdagangan tidak didukung oleh ketersediaan uang, tetapi oleh ketersediaan barang yang diperjualbelikan. Walaupun gagasannya sangat penting untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan, beberapa sejarawan ekonomi menilai teori Say ini menjadi salah satu penyebab utama terjadinya Depresi Besar pada tahun 1920-an.
John Stuart Mill (1806-1873 M)
Mill merupakan pembaharu dalam paham utilitarianisme, yaitu suatu paham etis yang berpendapat bahwa baik buruknya suatu perilaku dilihat dari nilai kebermanfaatan ataupun keuntungan yang dihasilkan. Pembaharuan yang dilakukan oleh Mill ialah memberikan sentuhan manusiawi terhadap paham utilitarianisme yang cenderung memandang kebermanfaatan dari sisi individu, bagi Mill kebahagiaan itu harus bersifat menyeluruh dan bisa dinikmati secara umum atau bersama. Salah satu kontribusi pemikiran Mill terhadap perkembangan pemikiran ekonomi ialah gagasannya terhadap kontinuitas produksi, bahwa kemakmuran suatu bangsa tidak ditentukan dari pemenuhan kebutuhan fisik semata, namun juga dari kontinuitas produksi. Ia juga berpendapat bahwa kaum wanita harus diberikan status yang sama dalam bidang pekerjaan.
_______
Author: Musleh
Posting Komentar untuk "Pemikiran Ekonomi Zaman Klasik"