Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemikiran Ekonomi Zaman Pra-Klasik

skolastik, merkantilis dan fisiokrat


Pemikiran Aliran Skolastik

Perkembangan pemikiran ekonomi zaman pra-klasik terdiri dari tiga aliran besar dan diawali oleh Aliran Skolastik sekitar abad ke-13, dikenal dengan pemikiran terkait permasalahan ekonomi yang dikaitkan dengan etika dan keadilan. Istilah Skolastik berasal dari bahasa Latin scholasticus yang berarti "berkaitan dengan sekolah". Pada awalnya skolastisisme hanya diajarkan di sekolah-sekolah kerohanian gereja, namun akibat dominasi gereja pada kebudayaan Eropa Abad Pertengahan membuat aliran Skolastik ikut berkembang di universitas-universitas di Eropa. Hal ini terjadi semenjak ajaran Gereja mendominasi kehidupan masyarakat Eropa sehingga dipandang sebagai institusi yang berwenang dan memiliki pengaruh besar dalam menegakkan aturan moral. Akibatnya, konsep-konsep ekonomi pada masa itu berkembang sebagai suatu teori yang dikaitkan dengan ajaran agama. Asumsi yang digunakan pemikir Aliran Skolastik adalah perilaku ekonomi merupakan bagian dari aspek individu yang harus mengikuti aturan moralitas. Terkait permasalahan ekonomi pada saat itu, seperti perbedaan pendapat mengenai jumlah upah pekerja, pembagian hasil produksi tidak serta merta diserahkan kepada mekanisme pasar, tapi diselesaikan melalui azas keadilan.

Tokoh Aliran Skolastik

Sedikitnya ada dua tokoh pemikir yang mendominasi perkembangan pemikiran ekonomi Aliran Skolastik, yaitu St. Albertus Magnus (1200-1280) yang terkenal dengan pemikirannya yang mendamaikan agama dan sains, lalus salah satu pemikirannya tentang ekonomi terkait harga yang adil dan pantas, hal ini dimaksudkan agar dalam penentuan harga harus didasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan. Selanjutnya salah satu murid St. Albertus Magnus yang paling terkenal yaitu St. Thomas Aquinas (1225-1274) dengan karyanya Summa Theologica dan terkenal karena mengecam praktik riba yang telah meluas di tengah masyarakat saat itu, karena pada dasarnya uang hanyalah alat tukar bukan komoditi.

Pemikiran Aliran Merkantilisme

Konsep pemikiran ekonomi aliran Merkantilis muncul sekitar abad ke-16 kebanyakan diprakarsai oleh para pengusaha dan pelaku bisnis, sehingga negara ketika sudah menganut aliran Merkantilisme tidak ubahnya seperti sebuah perusahaan yakni berusaha mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan pengorbanan seminimal mungkin. Istilah merkantilis berasal dari bahasa Latin mercari yang berarti "mengadakan pertukaran" asal katanya merx/komiditas. Inti pokok Aliran Merkantilisme adalah kekayaan sebuah negara lahir dari surplus ekspor dibanding dengan impor barang dan jasa dalam perdagangan luar negeri. Meluasnya Aliran Merkantilisme pada perkembangannya memunculkan praktik penjajahan negara lain dan proteksi berlebihan terhadap ekspor dan impor. 

Para Tokoh Aliran Merkantilisme

Para penggagas konsep Merkantilisme sejatinya tidak menganggap diri sebagai suatu aliran tertentu karena konsep maupun teori yang berkembang mengenai permasalahan ekonomi yang ada hanya untuk membela kebijakan-kebijakan mereka. Beberapa tokoh Merkantilisme berikut ini dinilai berkontribusi besar dalam perkembangan pemikiran ekonomi, pertama Jean Boudin (1530-1596) salah satu teorinya tentang uang dan harga menjadi fondasi dalam Teori Kuantitas Uang, kedua Thomas Munn (1571-1641) seorang pengusaha sekaligus pejabat di Inggris pada waktu itu menekankan bahwa untuk memakmurkan negara secara ekonomi adalah dengan jalan surplus perdagangan, ketiga Jean Baptiste Colbert (1619-1683) lebih dikenal sebagai negarawan daripada penulis namun salah satu kebijakannya yang terkenal yaitu pemerintah harus memprioritaskan kepentingan pengusaha dalam membuat kebijakan, terakhir David Hume (1711-1776) dikenal sebagai sahabat sekaligus senior Adam Smith namun memiliki pandangan berbeda terkait ekonomi, salah satu teori ekonomi internasional yang dikembangkan ialah mekanisme aliran mata uang.

Pemikiran Aliran Fisiokrat

Aliran Fisiokrat lahir pada abad ke-18 dan merupakan teori pertama yang dikembangkan dengan baik dalam bidang ekonomi. Istilah Fisiokrat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata physia yang berarti alam, dan cratos yang berarti kekuasaan. Secara harfiah fisiokrat berarti supremasi alam, yang dimaknai menjadi sumber daya alam maupun sumber daya manusia merupakan bagian dari alam yang diciptakan oleh Tuhan dengan penuh keselarasan dan keharmonisan. Dengan demikian Aliran Fisiokrat percaya bahwa dengan memberikan kebebasan kepada manusia dalam usaha memuhi kebutuhan hidupnya masing-masing akan berdampak terhadap kemakmuran masyarakat secara keseluruhan. Aliran inilah yang menjadi cikal bakal pemikiran ekonomi Klasik dengan mencetuskan istilah laissez-faire.

Para Tokoh Aliran Fisiokrat

Jika berbicara tokoh Aliran Fisiokrat tentu kurang lengkap jika tidak membahas Francois Quesnay (1694-1774) dikenal sebagai pendiri Aliran Fisiokrat. Dalam karyanya yang berjudul Tableau Economique dibangun atas asumsi bahwa ekonomi terbagi menjadi tiga kelas, kelas petani sebagai penghasil barang mentah, kelas manufaktur mengelola barang jadi dan termasuk juga bidang jasa di dalamnya, terakhir kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi. Tokoh berikutnya Sir William Petty (1623-1687) terkenal dengan penggunaan angka dan data untuk menjelaskan bagaimana ekonomi bekerja. Terakhir ada John Locke (1632-1704) yang dikenal dengan justifikasinya bagi hak-hak individu atas milik pribadi. Ia juga mengembangkan metodologi yang membuat ekonomi menjadi lebih ilmiah.

_______
Author: Musleh

Posting Komentar untuk "Pemikiran Ekonomi Zaman Pra-Klasik"