Pengantar Tentang Pariwisata
Arti Kata Pariwisata
Secara etimologi kata pariwisata mengacu pada kata tourism yang berakar dari bahasa Latin tornare, dalam bahasa Yunani tornos, yang memiliki pengertian; pergerakan memutar yang mengitari titik pusat. Kemudian kata tourism merupakan bahasa Inggris modern yang berarti suatu proses perjalanan seseorang dari satu titik ke titik lainnya dan kembali ke titik awal. Orang yang melakukan perjalanan itu kemudian disebut sebagai tourist atau wisatawan.
Pentingnya Definisi Pariwisata
Pengertian mengenai pariwisata seiring perkembangan waktu berubah menyesuaikan dengan beberapa aspek penting di dalam pariwisata. Penyesuaian perubahan definisi pariwisata ini, bertujuan untuk menciptakan ruang lingkup/batasan serta landasan pengertian mengenai pariwisata secara lebih menyeluruh.
Dengan adanya definisi Pariwisata, baik yang dibuat oleh lembaga resmi seperti WTO (World Tourism Organization) atau pun seorang pakar pariwisata, maka secara operasional definisi tersebut dapat dijadikan sebagai data statistik pariwisata dan menjadi instrumen dalam mengindentifikasi wisatawan dan yang bukan tergolong wisatawan. Jika tidak tergolong sebagai wisatawan maka tidak termasuk ke dalam pendataan statistik pariwisata. Kemudian definisi tersebut juga dapat digunakan menjadi tolak ukur untuk mendeskripsikan segala bentuk aktivitas kepariwisataan secara kompleks.
Definisi Pariwisata
Pada pengertian pariwisata berdasarkan bahasa Inggris modern yang telah diterangkan di awal, belum mampu menjelaskan secara utuh mengenai definisi pariwisata. Definisi tersebut hanya menyentuh mengenai aspek perpindahan ruang (pergerakan wisatawan dari satu tempat ke tempat lainnya kemudian kembali ke tempat awal) sedangkan aspek mengenai waktu selama melakukan perjalanan, tujuan perjalanan, jarak tempat asal wisatawan dan tujuan wisatawan, serta transportasi yang digunakan belum dijelaskan secara eksplisit dalam definisi tersebut.
Pada tahun 1963 saat momentum konferensi yang diadakan oleh IUOTO (The International Union of Official Travel Organizations), sekarang kita kenal sebagai WTO (World Tourism Organization) terjadi perubahan definisi pariwisata secara lebih komprehensif menjadi "Setiap orang/sekelompok orang yang mengunjungi suatu tempat (negara, daerah, dll) yang bukan merupakan tempat tinggal asalnya, dengan tujuan apapun selain bertujuan untuk bekerja, dalam kurun waktu minimal 24 jam (orang yang melakukan perjalanan dalam kurun waktu ini disebut sebagai tourist). Sementara bagi seorang yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata kurang dari 24 jam dan tidak menginap di destinasi wisata yang dikunjunginya disebut sebagai excursionists".
Sistem Kepariwisataan: Supply and Demand
Dalam sistem kepariwisataan terdapat dua atribut utama yang sangat berpengaruh terhadap jalannya aktivitas kepariwisataan yakni, supply and demand (penawaran dan permintaan). Namun di antara permintaan dan penawaran tersebut kerap terdapat jurang pemisah antara tuntutan wisatawan yang terus berubah seiring dengan waktu, dengan penawaran yang sangat terbatas.
Maka dari itu diperlukan jembatan penghubung yang menghubungkan gap tersebut, yaitu mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi demand dalam kepariwisataan seperti mempertimbangkan motivasi wisatawan, kemapuan finansial wisatawan, waktu luang/kesehatan wisatawan, dan faktor kompleksitas seperti personal taste, environmental policies, international currency exchange.
Sedangkan dari sisi supply dalam kepariwisataan yang menjadi beberapa tawaran penting di suatu destinasi wisata adalah atraksi (daya tarik wisata baik dalam bentuk atraksi alam, budaya, dan peninggalan bersejarah), fasilitas, pelayanan, aktivitas (kegiatan tambahan), akomodasi (home stay, hotel, dll), aksesibilitas (transportasi dan infrastruktur yang memadai). Tawaran-tawaran ini menjadi determinan faktor yang mempengaruhi demand dalam kepariwisataan, sehingga proses perencanaan serta penerapannya sangat membutuhkan analisis yang menyeluruh bagi para pemangku di setiap destinasi wisata.
Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Parwisiata telah disebutkan di atas bahwa pariwisata adalah sebuah aktivitas yang mempertemukan antara supply dan demand. Proses pertemuan tersebut kemudian menghasilkan transaksi antara pihak pengelola destinasi wisata dan wisatawan. Transaksi tersebut dalam rangka untuk memperjual belikan to see, to learn, to taste, and to experience of something selama berkunjung destinasi wisata. Agar dapat mencapai transaksi yang diharapakan tersebut dibutuhkan faktor pendukung lain seperti keterlibatan pemerintah (sebagai regulator, mediator, dan fasilitator kepariwisataan), pengusaha (sebagai investor proyek-proyek kepariwisataan), dan kemudian penduduk lokal (sebagai eksekutor pelaksanaan kegiatan pariwisata).
Adapun faktor penghambat dalam pariwisata yakni faktor yang dapat dikontrol dan tidak, baik yang timbul akibat kebijakan yang diterbitkan oleh negara/daerah asal wisatawan dan negara tujuan wisatawan. Misalanya seperti; pembahasan jumlah uang dan jenis mata uang yang di bawa keluar negeri sehingga sedikit membatasi keleluasaan pergerakan international tourism. Hambatan lainnya seperti, adanya larangan penerbangan ke luar negeri/daerah akibat keadaan darurat (semisal pandemi dan bencana alam), kemudian hambatan yang bersifat individual, keuangan, kesehatan, waktu luang, dan religion value.
_______
Author: Patriot
Posting Komentar untuk "Pengantar Tentang Pariwisata"