Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fase Perkembangan Pemikiran Ekonomi


fase yunani kuno, fase keemasan islam, pra klasik dan klasik


Fase Pemikiran Ekonomi

Sejarah pemikiran ekonomi oleh para sarjana-sarjana Barat sepakat dimulai dari zaman Yunani Kuno sekitar abad kelima SM, lalu sejarah pemikiran ekonomi berlanjut di era keemasan Islam, selanjutnya beralih ke zaman Pra-Klasik sekitar abad kedua belas sampai abad ketujuh belas. Barulah kita mencapai fase pemikiran Klasik pada abad ketujuh belas yang menjadi awal kemunculan ilmu ekonomi secara terpisah dengan filsafat dan hukum. Pada akhirnya perkembangan pemikiran ekonomi menjadi lebih pesat dan produktif dengan kelahiran berbagai aliran ekonomi yang saling mengevaluasi, mulai dari aliran Sosialisme dan Komunisme, aliran Neo-Klasik, aliran Institusional, aliran Keynes, aliran Neo-Keynesians, aliran Monetaris dan aliran Sisi Penawaran.

Zaman Yunani Kuno

Para filsuf Yunani Kuno belum membahas ilmu ekonomi sebagai disiplin ilmu tersendiri, mereka masih membahas ekonomi sebagai bagian dari ilmu politik dan sosiologi. Meskipun demikian Plato, Xenophon dan Aristoteles menyuguhkan persoalan persoalan ekonomi ketika membahas mengenai politik dan hukum. Pembahasan mengenai pertanian, kepemilikan lahan, pembagian hasil panen dan utang antara pemilik tanah dan penyewa, semua ini merupakan pembahasan ilmu ekonomi. Ketiga pemikir ini dinilai sangat berjasa dalam perkembangan bangunan ilmu ekonomi, sehingga mereka dijuluki The Greek Economist. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Yunani Kuno

Zaman Keemasan Islam

Pada awalnya banyak ilmuwan dan sejarawan Barat yang mengabaikan pemikiran-pemikiran ekonomi yang ditulis oleh sarjana-sarjana Muslim di Abad Pertengahan. Alasan utamanya karena pada saat itu Eropa sedang mengalami kegelapan intelektual yang sering disebut sebagai abad kekosongan. Di mana pada masa itu Islam sedang mengalami Abad Keemasan dengan para pemikir-pemikir ekonomi seperti, Abu Yusuf, Abu Ubaid, Yahya bin Umar, Taqiudin Ahmad bin Halim, Al Ghazali dan Ibnu Khaldun yang pemikirannya bukan hanya sebagai pengisi gap antara Zaman Yunani Kuno dan Zaman Klasik, namun juga memberikan kontribusi pemikiran yang mempengaruhi perkembangan pemikiran ekonomi setelahnya. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Keemasan Islam

Zaman Pra-Klasik

Pemikiran ekonomi zaman pra-klasik di Eropa dapat digolongkan menjadi tiga kelompok pemikiran, yaitu Aliran Skolastik, Aliran Merkantilis dan Aliran Fisiokrat. Pemikir aliran Skolastik fokus terhadap pemikiran ekonomi yang dikaitkan dengan etika dan keadilan, salah satu tokohnya ialah St. Thomas Aquinas pada abad ketiga belas. Selanjutnya aliran Merkantilis yang terkenal dengan pandangannya bahwa suatu negara bisa kaya hanya dengan mengorbankan negara lainnya sehingga dalam praktik ekonominya intervensi pemerintah sangat kentara, salah satu tokohnya ialah David Hume sahabat Adam Smith. Berikutnya, aliran Fisiokrat yang berpandangan sumber kekayaan negara dan masyarakat adalah kekayaan alam, dengan demikian kebebasan individu dalam mengambil keputusan tidak boleh diintervensi pemerintah. Pandanga inilah yang menjadi cikal bakal doktrin laissez faire. Salah satu tokohnya ialah John Locke. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

Zaman Klasik

Ada empat tokoh pemikir ekonomi yang berpengaruh paling signifikan dalam perkembangan pemikiran ekonomi klasik ini. Pertama, Adam Smith dengan teori invisible hand-nya yang dijuluki Bapak Ekonomi. Kedua, Thomas Malthus yang terkenal dengan teori Jebakan Malthus mengenai peningkatan sumber daya yang tidak setara dengan peningkatan populasi. Ketiga, David Ricardo yang dikenal dengan teori Competitive Advantage terkait praktik impor dan ekspor. Terakhir ada Jean Baptist Say, dengan latar belakang pengusaha membangun teorinya yang menyatakan setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Klasik

Aliran Sosialis Komunis

Sosialisme dan Komunisme merupakan dua kata yang berbeda makna walau dari ideologi yang sama. Dalam paham sosialisme, distribusi barang-barang produksi didasarkan kepada kemampuan produksi. Sedangkan untuk paham Komunisme, distribusi barang-barang didasarkan kepada kebutuhan. Para ahli mengelompokkan pemikir sosialis menjadi sosialis yang bersifat utopia dan sosialis ilmiah. Para tokoh sosialis bersifat utopia ini termasuk Sir Thomas More, Robert Owen, Louis Blanc. Sementara itu, tokoh utama dalam kelompok sosialis ilmiah ini ialah Karl Marx dan Friederich Engels. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Aliran Sosialis Komunis

Aliran Neo-Klasik

Aliran neo-klasik atau yang sering disebut aliran marginalis adalah sebuah aliran ekonomi yang mencoba merespon pemikiran-pemikiran dari aliran sosialis sekaligus membangun model perbaikan dari sistem ekonomi klasik. Terdapat tiga kelompok besar yang masuk kategori aliran neo-klasik atau marginal ini, pertama Mazhab Austria dari University of Vienna Austria dengan salah satu tokohnya Carl Menger. Kedua Mazhab Lausanne dari Lausanne School of Economy dengan tokoh utamanya Leon Walras. Terakhir Mazhab Cambridge dari Cambridge School of Economy dengan tokohnya Alfred Marshall. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Aliran Neo-Klasik

Aliran Institusional

Aliran Institusional atau Kelembagaan dirumuskan oleh Thorstein Bunde Veblen dengan inti pokok melihat ilmu ekonomi sebagai satu kesatuan dengan ilmu sosial lainnya seperti psikologi, antropologi, sosiologi, hukum dan sejarah. Dengan pengertian dasar bahwa lembaga membentuk pilihan (preferensi) dan nilai-nilai individu yang dibesarkan dalam lingkungan tertentu. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Aliran Institusional

Aliran Keynesian

John Maynard Keynes selaku tokoh yang mempopulerkan aliran ini menyatakan dalam teorinya bahwa mekanisme pasar bebas tidak cukup untuk menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi sehingga diperlukan peranan pemerintah dalam mengintervensi perekonomian melalui kebijkan fiskal dan kebijakan moneter. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Aliran Keynesian

Aliran Monetaris

Milton Friedman berpendapat bahwa orang seharusnya dibiarkan dengan alat mereka sendiri dan peran utama pemerintah adalah mengawasi dan mengendalikan jumlah uang yang mengalir di dalam ekonomi. Dalam bukunya A Monetary History of the United States dia menetapkan teori moneterisme. Inflasi selalu menjadi fenomena moneter di mana mana dan dengan memompa uang ekstra ke dalam sistem (Keynes) pemerintah akan menaikkan inflasi, menimbulkan resiko yang besar bagi ekonomi. Friedman yakin, jika bank sentral diberi tanggung jawab mempertahankan pengendalian harga, sebagian besar aspek lain ekonomi seperti pengagguran, pertumbuhan ekonomi, produktivitas akan berjalan dengan sendirinya. Lebih lanjut tentang Pemikiran Ekonomi Aliran Monetaris

_______
Author: Musleh

Posting Komentar untuk "Fase Perkembangan Pemikiran Ekonomi"